
Investasi saham kini semakin populer, terutama di kalangan anak muda yang ingin lebih cerdas mengelola keuangan. Tapi sayangnya, masih banyak pemula yang terjun ke pasar modal tanpa bekal pengetahuan yang cukup.
Akibatnya, mereka jadi ‘babi buta’ – ikut-ikutan beli saham karena tren, rekomendasi influencer, atau sekadar FOMO, tanpa paham risikonya.
Nah, supaya kamu tidak jadi korban pasar modal, yuk simak panduan lengkap investasi saham untuk pemula, mulai dari langkah teknis hingga strategi dasar beli saham pertama.
1. Pahami Dulu: Apa Itu Investasi Saham?
Saham adalah tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, artinya kamu memiliki bagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan (dividen) dan kenaikan nilai saham (capital gain).
Namun, seperti halnya peluang, saham juga punya risiko. Harga saham bisa naik, tapi juga bisa turun tergantung kinerja perusahaan dan kondisi pasar.
Jadi penting banget untuk tahu apa yang kamu beli, bukan sekadar ikut tren.
2. Buka Rekening Saham (Brokerage Account)
Langkah pertama untuk bisa mulai berinvestasi saham adalah membuka akun di perusahaan sekuritas atau broker resmi yang terdaftar di OJK dan BEI.
Syarat Umum:
- KTP
- NPWP (jika ada)
- Rekening bank
- Formulir pembukaan akun (bisa online)
Beberapa broker populer di Indonesia antara lain:
- Mirae Asset Sekuritas
- IndoPremier Sekuritas (IPOT)
- Ajaib Sekuritas
- BCAS (BCA Sekuritas)
- Stockbit Sekuritas
Pilih broker yang sesuai kebutuhanmu—apakah kamu butuh fitur edukasi, biaya transaksi rendah, atau tampilan aplikasi yang simpel?
3. Pelajari Dasar-Dasar Analisis Saham
Sebelum beli saham pertama, kamu perlu tahu cara menganalisis saham agar keputusanmu tidak asal tebak. Ada dua pendekatan utama:
Analisis Fundamental
Melihat kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan:
- Laporan keuangan (laba rugi, neraca, arus kas)
- Pertumbuhan laba dan pendapatan
- Rasio keuangan: PER (Price to Earning Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity)
- Prospek bisnis di masa depan
Analisis Teknikal
Mengamati pergerakan harga saham melalui grafik:
- Tren harga
- Support & resistance
- Volume transaksi
- Indikator teknikal seperti MACD, RSI, dan Bollinger Bands
Untuk pemula, sebaiknya mulai dengan fundamental dulu, agar kamu benar-benar tahu “isi” dari perusahaan yang kamu beli.
4. Mulai dari Saham Blue Chip
Jangan buru-buru beli saham gorengan (saham yang harganya murah dan fluktuatif). Lebih aman untuk memulai dari saham-saham blue chip, yaitu saham dari perusahaan besar, mapan, dan berfundamental kuat.
Contoh saham blue chip di Indonesia:
- BBCA (Bank Central Asia)
- TLKM (Telkom Indonesia)
- UNVR (Unilever)
- ASII (Astra International)
Saham-saham ini biasanya lebih stabil dan cocok untuk belajar.
5. Strategi Beli Saham Pertama
Kamu bisa memulai dengan strategi sederhana seperti:
Dollar Cost Averaging (DCA)
Beli saham secara rutin (misalnya bulanan) dengan jumlah yang sama. Strategi ini cocok untuk pemula karena bisa mengurangi risiko dari fluktuasi harga pasar.
Diversifikasi
Jangan all-in di satu saham. Sebaiknya punya 3–5 saham dari sektor yang berbeda untuk menyebar risiko.
6. Edukasi dan Latihan Itu Kunci
Sebelum benar-benar masuk ke pasar modal, banyak hal yang bisa kamu pelajari secara gratis dari:
- Aplikasi simulasi trading (stockbit virtual, RTI Simulasi)
- Webinar dari BEI atau sekuritas
- Buku atau podcast keuangan
- Channel YouTube edukatif seperti ZAP Finance, Finansialku, atau Raditya Dika (yang juga investor!)
Terus asah pemahaman kamu tentang cara kerja pasar, psikologi investasi, dan pola pergerakan harga saham.
7. Hindari Kesalahan Umum Pemula
Agar tidak jadi ‘babi buta’, hindari jebakan berikut:
❌ Beli saham karena ikut-ikutan tren atau influencer
❌ Trading harian tanpa strategi atau ilmu yang cukup
❌ Overconfidence setelah cuan pertama kali
❌ Panikan saat harga turun sedikit lalu langsung jual rugi
Ingat, investasi saham itu bukan jalan cepat kaya. Butuh proses, waktu, dan pengetahuan.
Masuk ke pasar saham bukan soal gaya-gayaan, tapi tentang mengelola uang untuk masa depan.
Dengan memahami dasar-dasarnya – mulai dari membuka akun, analisis, hingga strategi pembelian – kamu bisa mulai langkah pertama sebagai investor yang rasional, bukan emosional.
Ingat: Jangan beli saham yang kamu sendiri tidak paham apa bisnisnya. Edukasi adalah investasi terbaik sebelum membeli lembar saham pertamamu.